Kabar mengejutkan datang dari Jombang, Jawa Timur, di mana seorang penjual gorengan menjadi viral di media sosial setelah menerima tagihan listrik yang fantastis, mencapai angka Rp 12,7 juta. Sontak, kejadian ini menuai berbagai reaksi dari warganet, mempertanyakan kejanggalan tagihan listrik yang jauh melampaui batas kewajaran untuk usaha kecil seperti berjualan gorengan.
Kejadian ini bermula ketika pemilik akun media sosial membagikan foto lembar tagihan listrik atas nama seorang penjual gorengan di Jombang. Dalam unggahan tersebut, terlihat jelas angka Rp 12.700.000 tertera sebagai total biaya yang harus dibayarkan. Unggahan ini dengan cepat menyebar dan menjadi perbincangan hangat, menimbulkan spekulasi dan pertanyaan mengenai penyebab lonjakan tagihan listrik yang begitu drastis.
Menanggapi viralnya kasus ini, pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Mojokerto segera bertindak. Melalui berbagai saluran komunikasi, PLN memberikan klarifikasi dan penjelasan terkait tagihan listrik yang dialami oleh penjual gorengan tersebut.
Menurut penjelasan PLN, lonjakan tagihan listrik yang signifikan tersebut disebabkan oleh adanya kesalahan dalam pembacaan meteran listrik. Petugas yang melakukan pencatatan diduga melakukan kekeliruan dalam mencatat angka pemakaian listrik pelanggan. Akibatnya, terjadi akumulasi tagihan listrik yang tidak sesuai dengan pemakaian riil.
PLN menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh pelanggan bersangkutan. Pihaknya juga memastikan akan segera melakukan koreksi terhadap tagihan listrik tersebut dan menyesuaikannya dengan pemakaian listrik yang sebenarnya. Langkah-langkah perbaikan sistem pencatatan meteran juga akan dievaluasi untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali di kemudian hari.
Kasus tagihan listrik penjual gorengan di Jombang ini menjadi pelajaran penting bagi PLN dan juga para pelanggan. Bagi PLN, kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya ketelitian dan akurasi dalam proses pencatatan meteran listrik. Sementara bagi pelanggan, penting untuk secara rutin memantau penggunaan listrik dan segera melaporkan jika ada kejanggalan pada tagihan listrik yang diterima.
Ke depan, diharapkan PLN dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan sistem pengawasan pembacaan meteran agar kejadian serupa tidak terulang. Transparansi dan komunikasi yang baik antara PLN dan pelanggan juga menjadi kunci untuk menjaga kepercayaan dan menghindari kesalahpahaman terkait tagihan listrik.