Mei 14, 2025

Pamit Pergi Main Bocah 9 Tahun Tenggalam di Ciliwung Bogor

Kabar duka datang dari Bogor, di mana seorang bocah tenggalam saat bermain di Sungai Ciliwung. Anak laki-laki berusia 9 tahun tersebut dilaporkan hilang pada hari Selasa sore, 13 Mei 2025, setelah berpamitan kepada orang tuanya untuk bermain dengan teman-temannya di sekitar sungai. Tim SAR gabungan baru berhasil menemukan bocah tenggalam tersebut dalam kondisi meninggal dunia pada Rabu pagi, 14 Mei 2025.

Menurut keterangan dari Kompol Andrianto, Kepala Kepolisian Sektor Bogor Selatan, pihaknya menerima laporan dari keluarga korban pada Selasa malam setelah anak mereka tak kunjung pulang. “Kami segera berkoordinasi dengan tim SAR dari BPBD Kota Bogor dan relawan lainnya untuk melakukan pencarian di sepanjang aliran Sungai Ciliwung,” jelas Kompol Andrianto saat memberikan keterangan pers di lokasi kejadian.

Korban diketahui bernama Rian Maulana, warga Kelurahan Empang, Bogor Selatan. Berdasarkan keterangan dari beberapa saksi mata yang merupakan teman bermain korban, Rian terpeleset saat bermain di tepi sungai dan langsung terjatuh ke dalam arus sungai yang saat itu sedang tidak terlalu deras namun cukup dalam. Teman-teman korban sempat berusaha menolong namun tidak berhasil karena Rian langsung terseret arus.

Tim SAR gabungan yang melakukan pencarian sejak Selasa malam akhirnya berhasil menemukan bocah tenggalam tersebut sekitar pukul 09.00 WIB pada Rabu pagi. Jasad korban ditemukan tidak jauh dari lokasi awal ia terjatuh. Evakuasi dilakukan dengan hati-hati dan jenazah korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Bapak Teofilus Patinama, mengimbau kepada seluruh orang tua untuk lebih mengawasi aktivitas anak-anak mereka, terutama saat bermain di dekat sungai atau area berbahaya lainnya. “Kejadian bocah tenggalam ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya pengawasan orang tua terhadap anak-anak, terutama saat bermain di lingkungan terbuka yang memiliki potensi bahaya,” ujarnya. Pihaknya juga menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban. Kasus bocah tenggalam ini menambah daftar panjang anak-anak yang menjadi korban saat bermain di sungai.

Sinergi Berantas Premanisme di Bogor: Pemkot Bentuk Satgas Khusus

Komitmen Pemerintah Kota Bogor dalam menciptakan wilayah yang kondusif dan aman bagi seluruh warganya semakin dipertegas dengan pembentukan Satuan Tugas Pemberantasan Premanisme. Langkah proaktif ini menunjukkan adanya sinergi yang kuat antara pemerintah daerah dan aparat kepolisian dalam memberantas segala bentuk tindakan premanisme yang meresahkan masyarakat Bogor.

Pembentukan Satgas Pemberantasan Premanisme ini merupakan respons konkret terhadap berbagai laporan dan keluhan warga terkait aktivitas kelompok preman, termasuk yang berkedok sebagai mata elang (debt collector) ilegal. Satgas ini diharapkan dapat bekerja secara efektif dan terkoordinasi dengan Polres Bogor dan Polresta Bogor Kota dalam menindak tegas para pelaku premanisme.

Langkah strategis dari Pemerintah Kota Bogor ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk masyarakat dan aparat kepolisian. Keberadaan Satgas diharapkan dapat memperkuat upaya penegakan hukum dan memberikan rasa aman yang lebih besar bagi warga Bogor. Sinergi antara pemerintah dan kepolisian dianggap sebagai kunci keberhasilan dalam memberantas akar permasalahan premanisme.

Satuan Tugas Pemberantasan Premanisme ini memiliki peran penting dalam beberapa aspek. Pertama, melakukan pemetaan wilayah-wilayah rawan premanisme di Kota Bogor. Kedua, mengoordinasikan operasi penertiban bersama aparat kepolisian. Ketiga, melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya premanisme dan cara melaporkannya. Keempat, memberikan dukungan dan pendampingan kepada korban tindak premanisme.

Dengan adanya Satgas ini, diharapkan penanganan kasus premanisme di Bogor dapat menjadi lebih terstruktur dan komprehensif. Pemerintah Kota Bogor menunjukkan keseriusannya dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari rasa takut dan ancaman tindak kriminalitas. Langkah ini juga diharapkan dapat memberikan efek jera bagi para pelaku premanisme yang selama ini meresahkan masyarakat.

Selain pembentukan Satgas, Pemerintah Kota Bogor juga berkomitmen untuk mendukung program-program kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Hal ini termasuk penyediaan fasilitas dan sumber daya yang dibutuhkan untuk operasional kepolisian. Sinergi yang baik antara pemerintah dan kepolisian menjadi modal penting dalam mewujudkan Bogor yang aman, nyaman, dan kondusif bagi seluruh warganya.

Masyarakat Bogor diharapkan dapat memanfaatkan keberadaan Satgas ini dengan aktif melaporkan segala bentuk aktivitas premanisme yang mereka saksikan atau alami. Partisipasi aktif masyarakat sangat dibutuhkan agar upaya pemberantasan premanisme dapat berjalan lebih efektif dan menyeluruh.