April 26, 2025

Bandung: Magnet Investasi, Ladang Bisnis Kian Subur dengan Kreativitas Tanpa Batas

Kota Bandung, yang dikenal dengan atmosfer kreatif dan inovatifnya, kini semakin mengukuhkan diri sebagai magnet investasi dan ladang bisnis yang subur. Pertumbuhan ekonomi yang dinamis, didukung oleh sektor pariwisata yang kuat, industri kreatif yang berkembang pesat, serta sumber daya manusia yang berkualitas, menjadikan Bandung sebagai destinasi menarik bagi para pengusaha dan investor.

Salah satu pendorong utama meningkatnya “ladang bisnis” di Bandung adalah sektor pariwisata yang terus menggeliat. Daya tarik Bandung sebagai kota wisata dengan beragam kuliner unik, factory outlet, dan keindahan alam sekitarnya menarik jutaan wisatawan setiap tahun. Hal ini menciptakan peluang bisnis yang luas di berbagai sektor, mulai dari perhotelan, transportasi, kuliner, hingga penyediaan layanan wisata.

Industri kreatif Bandung yang tak pernah surut juga menjadi daya tarik investasi yang signifikan. Desain fashion, seni pertunjukan, musik, film, hingga pengembangan aplikasi dan game menjadi sektor-sektor unggulan yang terus menghasilkan inovasi dan peluang bisnis baru. Semangat kewirausahaan yang kuat di kalangan anak muda Bandung turut memicu lahirnya startup kreatif dengan ide-ide segar.

Sektor pendidikan yang berkualitas juga menjadi aset penting bagi perkembangan bisnis di Bandung. Keberadaan berbagai universitas dan institusi pendidikan tinggi ternama menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten dan siap kerja. Hal ini menarik perusahaan-perusahaan untuk berinvestasi dan mengembangkan bisnis mereka di Bandung, terutama di sektor teknologi dan jasa.

Infrastruktur yang terus berkembang, termasuk aksesibilitas transportasi yang semakin baik dengan adanya jalan tol dan bandara, juga mendukung pertumbuhan “ladang bisnis” di Bandung. Kemudahan aksesibilitas ini mempermudah distribusi barang dan jasa, serta menarik lebih banyak investor dan wisatawan.

Pemerintah Kota Bandung juga aktif menciptakan iklim investasi yang kondusif melalui berbagai kebijakan dan program dukungan bagi para pelaku usaha. Kemudahan perizinan, insentif bagi startup, serta promosi potensi bisnis Bandung di tingkat nasional dan internasional menjadi upaya untuk menarik lebih banyak investasi. Sektor kuliner Bandung yang legendaris juga terus menjadi daya tarik bisnis yang tak pernah pudar. Inovasi dalam dunia kuliner, mulai dari makanan tradisional yang dikemas modern hingga konsep-konsep kafe dan restoran yang unik,

Viral! Aksi Mulia Marbut Masjid Menyajikan Es Kopi Gratis di Kota Sukabumi

Sebuah aksi inspiratif dan penuh kebaikan hati menjadi viral di media sosial dalam beberapa hari terakhir. Seorang marbut (penjaga masjid) di Kota Sukabumi, Jawa Barat, menuai pujian dari warganet setelah aksinya menyajikan es kopi secara gratis kepada para jamaah dan warga sekitar masjid. Tindakan sederhana namun menyentuh hati ini terekam kamera amatir dan dengan cepat menyebar luas di berbagai platform media sosial.

Marbut yang diketahui bernama Ustadz Ahmad (55), merupakan penjaga Masjid Al-Ikhlas yang berlokasi di Jalan Siliwangi, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi. Setiap selesai waktu shalat dzuhur dan ashar, Ustadz Ahmad terlihat dengan telaten menyajikan es kopi dingin di depan gerbang masjid. Minuman segar ini diperuntukkan bagi siapa saja yang ingin menikmati, tanpa dipungut biaya sepeser pun. Aksi menyajikan es kopi gratis ini sudah dilakukannya sejak awal bulan April 2025, terutama saat cuaca sedang panas terik.

Menurut penuturan salah seorang jamaah masjid, Bapak Rahmat (42), aksi Ustadz Ahmad ini sangat menyegarkan dan menunjukkan kepedulian seorang penjaga masjid kepada masyarakat. “Setelah selesai shalat, apalagi kalau cuaca lagi panas, es kopi gratis dari Ustadz Ahmad ini benar-benar nikmat. Beliau melakukannya dengan ikhlas dan selalu tersenyum kepada siapa saja yang mengambil,” ujarnya pada Sabtu, 26 April 2025, usai menunaikan ibadah shalat ashar.

Inisiatif Ustadz Ahmad menyajikan es kopi gratis ini murni berasal dari keinginannya untuk berbagi dan memberikan sedikit kesegaran kepada orang-orang di sekitarnya. Dengan modal sendiri dan bantuan donasi kecil dari beberapa jamaah, Ustadz Ahmad setiap harinya menyiapkan puluhan gelas es kopi untuk dibagikan. Aksinya ini tidak hanya memberikan kesegaran fisik, tetapi juga menumbuhkan rasa kebersamaan dan kehangatan di lingkungan masjid.

Kepolisian Sektor Cikole juga memberikan apresiasi terhadap aksi mulia Ustadz Ahmad ini. Kapolsek Cikole, Kompol Nanang Suherman, S.H., M.H., melalui Bhabinkamtibmas Kelurahan Cikole, Aipda Budi Santoso, S.H., menyampaikan rasa kagumnya terhadap inisiatif Ustadz Ahmad. “Apa yang dilakukan Ustadz Ahmad ini sangat positif dan patut dicontoh. Beliau tidak hanya menjaga rumah ibadah, tetapi juga peduli terhadap sesama. Ini adalah bentuk kearifan lokal yang perlu kita lestarikan,” ujarnya saat menyambangi Masjid Al-Ikhlas pada Jumat sore, 25 April 2025. Aksi viral Ustadz Ahmad ini membuktikan bahwa kebaikan sederhana dapat memberikan dampak yang besar dan menginspirasi banyak orang.

Pemkab Genjot Literasi Digital ASN: Tingkatkan Kompetensi Era Transformasi Digital

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman menunjukkan komitmen kuat dalam menghadapi era transformasi digital yang semakin pesat. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah dengan menggenjot literasi digital ASN (Aparatur Sipil Negara). Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi digital para pegawai negeri sipil agar mampu beradaptasi, memanfaatkan teknologi secara efektif, dan memberikan pelayanan publik yang lebih baik di era digital serta mendukung visi Smart City kabupaten.

Literasi digital ASN menjadi krusial mengingat semakin banyaknya layanan pemerintah yang beralih ke platform digital. Mulai dari sistem administrasi berbasis e-office, pengelolaan data terintegrasi, hingga pelayanan kepada masyarakat melalui aplikasi mobile dan website, semuanya membutuhkan kemampuan digital yang mumpuni. Dengan menggenjot literasi digital ASN, Pemkab Sleman berupaya menciptakan birokrasi yang lebih efisien, transparan, responsif, dan selaras dengan konsep Smart City yang tengah diusung.

Berbagai program dan inisiatif diluncurkan oleh Pemkab Sleman melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) untuk meningkatkan literasi digital ASN. Ini termasuk pelatihan intensif dan workshop berkala tentang penggunaan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA) Next Generation, pemanfaatan layanan cloud untuk penyimpanan data, penggunaan internet secara aman dan produktif untuk riset dan komunikasi, pengelolaan media sosial pemerintah secara efektif dan bertanggung jawab, hingga pemahaman mendalam tentang keamanan siber dan perlindungan data pribadi sesuai dengan Peraturan Daerah tentang Perlindungan Data Pribadi. Selain itu, Pemkab Sleman juga menyediakan platform pembelajaran daring (e-learning) “Sleman Digital Academy” yang dapat diakses oleh ASN kapan saja dan di mana saja, dengan materi yang terus diperbarui sesuai perkembangan teknologi.

Menggenjot literasi digital ASN juga bertujuan untuk mendorong inovasi dalam pelayanan publik. ASN yang memiliki pemahaman digital yang baik akan lebih mampu memanfaatkan teknologi untuk menciptakan solusi-solusi baru yang dapat meningkatkan kualitas dan efisiensi pelayanan kepada masyarakat. Misalnya, pengembangan fitur baru pada aplikasi pelayanan publik “Sleman Smart Service”, pemanfaatan data analitik dari “Sleman Data Center” untuk pengambilan kebijakan berbasis bukti, atau penggunaan media sosial secara interaktif untuk berinteraksi langsung dan menerima umpan balik dari masyarakat secara real-time.

Antisipasi PMK, DPKH Gunungkidul Minta Tambahan 20 Ribu Vaksin

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Gunungkidul mengambil langkah proaktif dalam mengantisipasi potensi lonjakan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah. Mengingat tradisi peningkatan mobilitas hewan ternak untuk kurban, DPKH Gunungkidul mengajukan permintaan tambahan sebanyak 20 ribu dosis vaksin PMK kepada pemerintah pusat.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan DPKH Gunungkidul, Retno Widyastuti, seperti dikutip dari Antara (26/4/2025), menekankan urgensi langkah antisipasi ini. “Kami mengajukan tambahan 20 ribu dosis vaksin PMK ke pusat untuk mengantisipasi peningkatan lalu lintas ternak menjelang Idul Adha,” kata Retno. Langkah ini dianggap krusial untuk memproteksi populasi ternak di Gunungkidul dari ancaman virus PMK yang sangat menular.

Permintaan tambahan vaksin ini bertujuan untuk memperluas cakupan vaksinasi, terutama menyasar hewan-hewan ternak yang akan diperjualbelikan dan berpotensi masuk atau keluar dari wilayah Gunungkidul. DPKH Gunungkidul menyadari bahwa vaksinasi merupakan benteng utama dalam mencegah dan meminimalisir dampak kerugian ekonomi akibat wabah PMK, terutama menjelang momen penting seperti Idul Adha.

Selain pengajuan vaksin, DPKH Gunungkidul juga aktif melakukan sosialisasi kepada para peternak terkait pentingnya biosekuriti, seperti menjaga kebersihan kandang dan memeriksa kesehatan hewan secara berkala. Pihaknya juga akan memperketat pengawasan lalu lintas hewan ternak dan memastikan setiap hewan yang diperdagangkan memiliki surat keterangan kesehatan yang valid.

Langkah cepat dan antisipatif dari DPKH Gunungkidul ini mendapat apresiasi sebagai upaya nyata dalam melindungi mata pencaharian peternak dan menjaga stabilitas pasokan hewan kurban yang sehat.

Diharapkan, pemerintah pusat dapat segera merespons permintaan tambahan vaksin ini demi keamanan dan kelancaran ibadah kurban di Gunungkidul. Sinergi antara pemerintah daerah, peternak, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam menjaga Gunungkidul tetap aman dari ancaman PMK.

Lebih lanjut, Retno Widyastuti juga mengimbau para pedagang dan pembeli hewan kurban untuk lebih selektif dan memastikan hewan yang diperjualbelikan telah mendapatkan vaksinasi dan memiliki surat kesehatan dari dinas terkait. Dengan langkah-langkah pencegahan yang komprehensif ini, diharapkan Gunungkidul dapat terhindar dari risiko penyebaran PMK menjelang perayaan Idul Adha.