April 17, 2025

Mencekam! Cekcok Berujung Kakak Dikejar Adik Pakai Golok di Area Sekolah Medan

Suasana di sekitar Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 12 Medan, Sumatera Utara, pada Kamis siang, 17 April 2025, mendadak mencekam akibat insiden dikejar pakai golok yang melibatkan dua orang bersaudara. Percekcokan yang berawal dari masalah keluarga tersebut berujung pada aksi nekat seorang adik yang mengejar kakaknya menggunakan senjata tajam jenis golok di area sekolah. Akibat kejadian ini, kepanikan melanda para siswa dan guru yang sedang beraktivitas di lingkungan sekolah. Pihak kepolisian sektor (Polsek) Medan Timur segera turun tangan untuk mengamankan situasi dan melakukan penyelidikan terkait dikejar pakai golok ini.

Menurut keterangan dari beberapa saksi mata, insiden dikejar pakai golok ini terjadi sekitar pukul 12.30 WIB, tepat saat jam istirahat sekolah. Kedua bersaudara yang terlibat diketahui bernama Rian (16 tahun), siswa kelas X SMA yang lokasinya berdekatan dengan SMP tersebut, dan adiknya, Adi (14 tahun), siswa kelas VIII SMP Negeri 12 Medan. Percekcokan antara keduanya diduga terjadi di luar gerbang sekolah dan berlanjut hingga ke area lapangan basket SMP. Tiba-tiba, Adi terlihat dikejar pakai golok oleh Rian yang tampak emosi dan mengayunkan senjata tajam tersebut.

Sontak, aksi dikejar pakai golok ini membuat para siswa dan guru yang menyaksikan kejadian tersebut berhamburan menyelamatkan diri. Beberapa guru dengan sigap berusaha melerai keduanya dan mengamankan Adi dari kejaran Rian. Pihak sekolah segera menghubungi Polsek Medan Timur untuk meminta bantuan. Petugas kepolisian yang tiba di lokasi kejadian berhasil mengamankan Rian dan menyita golok yang dibawanya. Sementara itu, Adi yang sempat mengalami trauma akibat kejadian tersebut mendapatkan pendampingan dari pihak sekolah dan kepolisian.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Medan Timur, Kompol Jhonny Sitompul, saat dikonfirmasi membenarkan adanya insiden dikejar pakai golok di area SMP Negeri 12 Medan. Pihaknya menyatakan bahwa pelaku (kakak korban) telah diamankan dan sedang menjalani pemeriksaan di Mapolsek Medan Timur. “Motif dari kejadian ini diduga kuat karena masalah keluarga. Kami sangat menyayangkan insiden ini terjadi di lingkungan sekolah yang seharusnya menjadi tempat aman bagi para siswa. Kami akan melakukan penyelidikan lebih lanjut dan memberikan sanksi sesuai dengan hukum yang berlaku,” ujar Kompol Jhonny. Pihak sekolah juga akan melakukan mediasi dengan kedua belah pihak keluarga dan memberikan pembinaan kepada kedua siswa tersebut. Insiden ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak mengenai pentingnya pengendalian emosi dan penyelesaian masalah secara damai, terutama di lingkungan pendidikan.

Ribuan Robot Buatan Siswa Sekolah Diadu di Jogja

Yogyakarta, kota pelajar yang kaya akan inovasi dan kreativitas, kembali menjadi tuan rumah ajang kompetisi robotik bergengsi yang mempertemukan ribuan siswa dari berbagai jenjang pendidikan. Bertajuk [Sebutkan Nama Ajang Kompetisi Jika Diketahui], acara yang digelar di [Sebutkan Lokasi Spesifik di Jogja Jika Diketahui] ini menampilkan karya-karya robotik yang luar biasa, hasil rancangan dan implementasi dari para siswa sekolah dasar hingga menengah atas.

Ajang ini bukan sekadar kompetisi, melainkan juga wadah bagi para siswa untuk mengasah kemampuan di bidang Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM) secara aplikatif. Ribuan robot dengan berbagai bentuk, fungsi, dan kompleksitas saling beradu dalam berbagai kategori perlombaan yang menantang. Mulai dari robot line follower yang lincah menavigasi lintasan, robot soccer yang piawai memainkan bola, hingga robot sumo yang kuat mendorong lawan keluar arena, setiap kategori menampilkan keunikan dan keunggulan desain masing-masing tim.

Antusiasme para peserta dan penonton terlihat jelas di setiap sudut lokasi kompetisi. Sorak sorai dukungan menggema setiap kali robot berhasil menyelesaikan tantangan atau mengalahkan lawannya. Para siswa tidak hanya berkompetisi, tetapi juga saling bertukar ide, belajar dari satu sama lain, dan menjalin persahabatan dengan sesama penggemar robotik. Semangat sportivitas dan kolaborasi terasa kental dalam ajang ini.

Karya-karya robotik yang dipamerkan pun sangat beragam dan menunjukkan tingkat kreativitas serta pemahaman teknologi yang tinggi dari para siswa. Beberapa robot bahkan dirancang dengan memanfaatkan sensor-sensor canggih, pemrograman yang kompleks, dan material-material inovatif. Hal ini membuktikan bahwa generasi muda Indonesia memiliki potensi besar dalam mengembangkan teknologi robotik di masa depan.

Para dewan juri yang terdiri dari para ahli di bidang robotik dan teknologi memiliki tugas yang tidak mudah dalam menilai ribuan robot yang berlaga. Kriteria penilaian meliputi desain robot, kemampuan teknis, strategi kompetisi, presentasi tim, hingga inovasi yang diterapkan. Ajang ini tidak hanya menguji kemampuan teknis, tetapi juga kemampuan siswa dalam bekerja sama, memecahkan masalah, dan berpikir kreatif.dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada para siswa

Tragedi Magelang: Sekeluarga Tewas Diracun Tetangga, Motif Dendam Jadi Sorotan

Kasus Tewas Diracun tragis mengguncang warga Magelang, Jawa Tengah. Tiga anggota keluarga ditemukan tewas setelah diracun oleh tetangga mereka sendiri. Kejadian ini menimbulkan duka mendalam dan menjadi sorotan publik.

Kronologi Kejadian dan Identitas Korban

Peristiwa nahas ini terjadi pada hari Minggu, 12 Maret 2023, di Dusun Prajenan, Desa Mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang. Korban adalah tiga anggota keluarga, yaitu:

  • Ayah: Abas Ashar (58)
  • Ibu: Heri Riyani (54)
  • Anak pertama: Dhea Choirunnisa (25)

Pelaku, yang merupakan tetangga korban, berinisial DDS (22).

Motif dan Modus Operandi

Berdasarkan hasil penyelidikan pihak kepolisian, motif pembunuhan ini adalah dendam. Pelaku merasa sakit hati dan dendam terhadap keluarga korban. Pelaku meracuni korban dengan mencampurkan racun ke dalam minuman teh dan kopi yang dikonsumsi korban.

Reaksi Masyarakat dan Proses Hukum

Kejadian ini menimbulkan reaksi keras dari masyarakat. Warga sekitar merasa terkejut dan sedih atas peristiwa tragis ini. Mereka berharap pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya.

Pihak kepolisian telah menangkap pelaku dan melakukan penyelidikan lebih lanjut. Pelaku akan dijerat dengan pasal pembunuhan berencana, dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup.

Pentingnya Kewaspadaan dan Hubungan Bertetangga yang Baik

Kasus ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya kewaspadaan terhadap lingkungan sekitar. Selain itu, kejadian ini juga menekankan pentingnya menjaga hubungan bertetangga yang baik. Komunikasi yang baik dan saling pengertian dapat mencegah terjadinya konflik yang berujung pada tindakan kekerasan.

Dampak dan Harapan

Tragedi ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat Magelang. Diharapkan, kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih menghargai kehidupan dan menjaga hubungan baik dengan sesama.

Pihak berwajib juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi dan menyebarkan informasi yang belum tentu kebenarannya. Mari kita bersama-sama menjaga keamanan lingkungan dan membangun hubungan yang harmonis antar sesama. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua.

Semoga artikel ini dapat memberikan informasi dan manfaat untuk para pembaca, terimakasih !